Pada mulanya pengembangan Solo baru ini dimulai karena ada permintaan dari pihak pemerintah kepada pengembang untuk membuka jalan selebar 40 meter.  Karena pertimbangan membuat jalan raya, PSP kemudian memutuskan membuat proyek besar dengan luas lahan sekitar 200-250 ha.

Kawasan Solo Baru dengan luas lahan 200-250 ha, menghadirkan konsep kota dalam kota, yang telah dilakukan sejumlah pengembang belakangan ini. Keberadaan jenis kawasan hunian dengan konsep seperti ini sudah mulai menyebar ke sejumlah kota di Indonesia.

Di kota Solo pengembang dibawah bendera PT. Pondok Solo Permai (PSP) juga menghadirkan sebuah hunian yang terintegrasi dengan konsep modern dan lengkap. Kawasan tersebut bernama Solo Baru. Kawasan hunian yang tertata apik, lengkap fasilitasnya sehingga kerap disebut kota satelit.

Beberapa hal yang menarik dari Solo Baru adalah adanya rencana pengembangan Solo Raya yang akan menyambungkan Kota Solo dengan kota sekelilingnya dalam 1 kesatuan. Lagipula telah dikalkulasi secara matang mengenai tingkat penyerapan masyarakat Solo terhadap produk hunian maupun yang komersial yang juga dilengkapi dengan fasilitas hiburan (waterpark) & pusat belanja.

Bagi pengembang lain ada hal yang menarik yang patut ditiru, adalah bagaimana pengembang menghadirkan fasilitas-fasilitas umum seperti rumah sakit dan tempat ibadah, meskipun tidak langsung turun tangan untuk mengaturnya PSP tinggal meyediakan lahan hibah kepada yayasan yang kemudian mengelolanya sendiri.